Rabu, 04 Juni 2014

Bumi Ende tanah kelahiran PANCASILA



Siapa yang tidak tahu mengenai peristiwa 1 Juni? Seluruh warga negara Indonesia mengetahui dan memaknai peristiwa 1 Juni. Peristiwa 1 juni dimaknai sebagai hari lahirnya Pancasila, dasar falsafah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pancasila dijadikan dasar falsafah Negara Indonesia karena
dalam Pancasila memuat dasar-dasar perwujudan bangsa Indonesia.
Banyak dari kaum pribumi belum mengetahui dimana lokasi kelahiran Pancasila. Sebagian dari mereka hanya mengetahui sosok pencetus dasar falsafah kita yaitu Ir. soekarno. Ende, sebuah kota kecil di pulau Flores menjadi saksi bisu sekaligus bukti sejarah lahirnya Pancasila. Ende adalah sebuah Kabupaten di Pulau Flores NTT yang menjadi tujuan Belanda mengasingkan Bung Karno pada 14 Januari 1934-18 Oktober 1938. Bung Karno diasingkan karena aktivitasnya di Partai Nasional Indonesia yang dianggap membahayakan pemerintahan Hindia Belanda.
Di Ende, dalam biografinya, Bung Karno diceritakan gemar menyendiri di bawah pohon sukun (Artocarpus communis) yang posisinya menghadap ke laut. Di bawah pohon sukun itulah, Bung Karno merenung merumuskan cikal bakal falsafah dasar negeri ini yang di kemudian hari kita kenal dengan nama Pancasila.
Oleh karena itu, di Ende setiap tanggal 31 Mei dimeriahkan dengan Prosesi Kebangsaan dan mengunjungi tempat-tempat bersejarah Bung Karno ketika di Ende. Dengan rute sebagai berikut : Pelabuhan Bung Karno - Kantor PM - Rumah Situs Bung Karno - pertigaan Immaculata - makam mertua Bung Karno (ibu Amsi) - Taman Pancasila. Acara ini dihadiri oleh Bupati Ende beserta jajarannya, instansi-instansi pemerintahan, wakil dari tiap kecamatan, sekolah-sekolah menengah atas/sederajat, dan perguruan tinggi.
Untuk sekolah menengah atas/sederajat diadakan pula lomba mirip Bung Karno dan Inggit Ganarsih (istri Bung Karno). SMA Swasta Tri Dharma ikut memeriahkan prosesi ini dengan mengirimkan 11 orang siswanya. Peran Bung Karno dimainkan oleh Naris dan peran Inggit Ganarsih diperankan Winda, sedangkan siswa yang lain menggunakan pakaian adat Bajawa (Tasya dan David) dan pakaian adat Ende (Oswin, Asri, Vivi, Rensi, Paul, Roy Raja, Dennis).
Acara dimulai jam 8 pagi kapal berlayar menuju pulau Ende kemudian kapal kembali lagi dari pulau Ende ke pelabuhan Ende. Datangnya kapal dari pulau Ende ke pelabuhan Ende menandakan Bung Karno datang ke Ende berlayar menggunakan kapal. Hari ini tepat 31 mei 2014 pukul 10.30 WITA, pelabuhan Ende berganti nama menjadi pelabuhan Bung Karno.
Prosesi selanjutnya rombongan berjalan menuju kantor PM (kala itu bung Karno melaporkan diri atas kedatangannya di Ende di kantor PM). Berlanjut lagi di rumah situs bung karno, saat itu rumah tersebut menjadi kediaman bung Karno selama pengasingan di Ende. Dalam prosesi di rumah situs bung Karno, Soekarno kecil beserta Bapak Bupati Ende melakukan upacara sekaligus meminum air sumur di rumah situs bung Karno.
Perarakan dilanjutkan kembali di pertigaan Imacullata (pertigaan jl. Kathedral dengan jl. Irian Jaya) di jalan tersebut dibuatlah sebuah panggung kecil berisikan sandiwara percakapan bung Karno dengan kolonial Belanda mengenai pembentukan pergerakan muda-mudi di Ende.
Bagian akhir ziarah di makam Ibu Mertua Bung Karno yang berada di kelurahan Paupanda rukun lima. Prosesi terakhir ialah di lapangan Pancasila meletakkan lambang negara Indonesia Burung Garuda tepat di bawah pohon sukun tempat beliau merenung. Konon bung Karno merenung dan mendapatkan falsafah negara kita di tempat tersebut dan jumlah 5 didapatkan dari cabang pohon sukun yang berjumlah 5. Bagian malam hari, dilanjutkan pemutaran film "Ketika Bung Karno di Ende" dan film dokumenter perjuangan beliau.
Semarak memperingati Hari Lahir Pancasila sungguh mengesakan. Berulang kali bulu kuduk saya merinding jika membayangkan era bung Karno dibuang di Ende dahulu.
Sungguh hebat perjuangan bung Karno, berkat kegigihan dan usahamu menggerakan muda-mudi Indonesia merdeka. Semangatmu masih terbayang jelas di mata kami. Kami adalah anak-anakmu yang akan membangun negeri ini.
Bung karno jika kau bisa melihat bangsa ini, kami anak-anakmu masih terus berjuang meneruskan semangatmu. Semangat membangun negeri ini maju dikancah mata dunia, srmangatmu memakmurkan negeri ini dan pribuminya, semangatmu meneruskan cita-cita bangsa, dan semangatmu mencerdaskan bangsa. Terima kasih Bung Karno karenamu bangsa ini merdeka, karena bangsa ini memiliki kepribadian. Kami akan terus menjaganya. Jayalah terus Indonesiaku, semangatmu Bung Karno takkan pernah luntur.

Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia
Penulis : SM3T 2013 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar